.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }
Kamis, 20 Oktober 2016

Season 3

Akhir Masa Studi

Diakhir masa studi saya, tentunya memiliki pula kisah menarik tentang asmara, kali ini terjadi bukan sebagai sebagai teman namun barangkat sebagai keluarga yang mana perasaan tanggung  jawab dalam membantu sesuai kemampuan itu adalah lumrah adanya. Diwaktu masa akhir studi tentu waktu untuk melakukan sesuatu banyak di tempatkan pada hal-hal yang ada diluar studi salah satu nya saya mulai bekerja disebuah warung internet yang tidak jauh dari tempat tinggal saya sekarang ini.  Selain waktu kerja juga waktu bersama keluarga di tempat studi juga mengisi hari-hari saya. Hal ini tidak lepas dari salah satu amanah yang pernah di berikan kepada saya yang mana pernah ditunjuk sebagai salah satu organisasi kepemudaan yang berada di kampung halaman saya.
Ada beberapa keluarga yang mau melanjutkan studi ditempat saya melanjutkan studi pula. hal ini salah satu rasa kesyukuran saya yang lebih karena bukan tanpa alasan. bagi saya untuk mencapai daerah yang jauh dari tempat kampung halaman itu bukan perkara mudah apalagi hanya untuk sebuah studi. namun alhamdulillah untuk kampung saya dengan banyaknya yang melanjutkan studi menandakan tingkat kesadaran masyarakat untuk pendidkan mulai meningkat. 
Dengan kedatangan adik-adik tersebut membuat saya ingin melakukan sesuatu dengan membantu mereka dalam memulai studi salah satunya dalam urusan pendaftaran masuk perguruan tinggi.Dalam rombongan tersebut adapula teman dari adik-adik keluarga yang datang. 
Hari berjalan dan waktu pun membuktikannya perasaan ada tersimpan diantara salah satu teman keluarga yang datang tadi.orangnya sangat jauh dari sifat yang saya miliki, banyak sekali perbedaan yang saya rasa terdapat padanya, salah satu dalam hal pergaulan, dia orangnya lebih terbuka dan mampu berkomunikasi dan bersahabat dengan baik, orangnya setia hal itu terbukti dengan teman yang dia miliki, untuk kepemimpinan mungkin dia telah teruji, namun namanya manusia tetaplah manusia dia memiliki kekurangan dan salah satu kekurangan mungkin menurut saya menjadikan saya memiliki perasaan yang berbeda . keterbukaannya dalam suatu hal tak dapat dikontrol ketika yang dia rasa tidak sejalan dengan apa yang dia harapkan. mungkin sebagian orang membenci hal seperti ini karena untuk suatu hal yang sensitif mungkin sangat berbahaya. namun hal itulah yang menjadi kan saya melihat dari sisi yang berbeda, karena bagi saya mengungkapkan sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan yang kita inginkan terkadang menjadi bumerang bagi diri kita sendiri, dan pilihan untuk tidak jujur pada diri sendiri adalah jawabannya. dan itu sangat menyiksa. dan perlahan saya belajar dari dia. walaupun perlu beberapa waktu untuk melakukannya.

seiring berjalannya waktu perasaan itu tak dapat disembunyikan. mungkin hal ini tidak bisa dihindari, selain kami sangat dekat juga karena kami adalah keluarga yang mungkin bagi kami itu hal lumrah adanya dan keluarga lain yang melanjutkan studi bersama di tempat ini memiliki pemahaman yang sama. sehingga kami menjalaninya dengan begitu santai. namun jalan dapat dikatakan jalan jika jalan tersebut tidak terdapat tikungan atau kerikil yang sedikit menghambat, seiring berjalan waktu walaupun mungkin hubungan kami hanya sebatas keluarga atau teman, namun kabar yang berhembus walaupun tempat kami sangat jauh dari kampung halaman namun ditengah teknologi yang semakin maju bukan berarti informasi juga jauh, kabar mengenai saya memiliki perasaan yang ada pada seseorang tersebut sampai ditelingan orang tuanya dan hal itu langsung direspon dengan memberitahukan kepada keluarga saya untuk tidak mendekatinya dengan cara pacaran atau sebagainnya.

Jujur ini kabar sangat memberatkan bagi saya, ditengah perjalanan saya menempuh studi yang mana jauh dari kisah yang namanya pacaran namun seolah -olah ada kabar yang tidak sesuai dengan apa yang saya inginkan. hal ini tentunya mendapat tanggapan yang sangat berbeda dari keluarga saya. karena bagi mereka apa yang mereka katakan tidak sesuai dengan kenyataannya. namun saya untuk pertama kalinya berani jujur dihadapan keluarga tentang apa yang saya rasakan. 

Hari demi hari berlalu kabar itupun mulai tersebar. dan saya tidak pernah lagi menggrubisnya, karena dalam pikiran saya tanggapan orang hanya sebatas angin berlalu, bagi saya apa yang saya rasa meraka tidak mengetahuinya, mereka hanya mengatakan apa yang mereka lihat secara dangkal. yang dapat saya lakukan adalah melakukan yang terbaik terhadap perasaan yang saya miliki, dengan cara berkorban dan melakukan sesuatu untuk membahagiakannya. dan setiap kali melakukannya ada perasaan bahagia tersendiri, bukan sebagai orang yang memilikinya melainkan sebagai orang yang mengabdikan diri pada apa yang diciptakan Tuhan terhadap seorang hamba. dan hal itu sebagai rasa syukur saya dimana ditengah kekurangan yang saya miliki masih ada yang mau menerima pengorbanan apa yang saya lakukan. 

saya hanya menyimpan suatu tekad yang kuat . jika hati diasah dengan kerja keras,pengobanan dan hati yang ikhlas maka hati itu ibarat emas yang ditambang untuk menjadi emas murni dan hasilnya akan sangat mahal. mungkin hasilnya belum saya lihat namun ketika sudah waktunya, maka tidak akan berkesudahan nikmat itu.
saya hanya bisa menunggu wktu yang tepat.

salam sampai jumpa di kisah selanjutnya...



0 komentar:

Posting Komentar

Breaking News
Loading...
Quick Message
Press Esc to close
Copyright © 2013 BONTER STATISTIKA All Right Reserved