Keterampilan Yang Wajib Dimiliki Selepas Kuliah

Lulus dari bangku perguruan tinggi tanpa kemampuan memadai tidak menjamin orang mampu bersaing di dunia kerja. Apalagi di tengah globalisasi yang menuntut para lulusan baru perguruan tinggi untuk memiliki sejumlah kompetensi unggulan.

Laporan termutakhir dari Global Employability University Survey, yang terbit pada November 2015, seperti dilansir dari laman World Economic Forum, menegaskan bahwa para pemberi kerja kini menempatkan gelar akademis lebih rendah. Sementara itu aktivitas ekstrakurikuler juga dianggap rendah. Hanya sekitar 10 persen pemberi kerja di Eropa yang menganggap aktivitas ekstrakurikuler sebagai salah satu prasyarat saat merekrut tenaga kerja baru.

Laporan yang berjudul Future of Job Report (berkas PDF) dari World Economic Forum menempatkan 10 keterampilan yang harus dimiliki oleh para mahasiswa setelah mereka menyelesaikan kuliah di perguruan tinggi.

Kesepuluh keterampilan itu adalah pemecahan masalah yang rumit, berpikir kritis, kreativitas, mengelola manusia, kerja sama dengan orang lain, kecerdasan emosional, penilaian dan pengambilan keputusan, orientasi terhadap layanan, negosiasi, dan kognitif dan fleksibilitas.

Sementara itu Adecco, sebuah perusahaan jasa perekrutan dan penempatan karyawan, mengindikasikan bahwa keterampilan seperti komunikasi, berpikir krtitis, kreativitas, dan kolaborasi merupakan keterampilan yang paling jarang dikuasai oleh para lulusan baru.

Oleh karena itu, Avinoam Nowogrodski, pendiri sekaligus direktur Clarizen, sebuah perusahaan manajemen kerja, merangkum lima keterampilan yang harus dimiliki oleh para lulusan perguruan tinggi agar bisa cepat diterima kerja di sebuah perusahaan bonafid.

1. Bekerja di luar batas

Kebanyakan lulusan baru akan mendaftar untuk posisi rendah, mungkin akan magang di sebuah perusahaan. Meski demikian, mereka harus mampu bekerja di luar batas. Maksudnya, mereka harus bisa mendengarkan, mengamati dan belajar gaya kepemimpinan seorang manajer. Belajarlah cara seorang manajer mengukur sukses, cara mengelola proyek, apa nilai-nilai utamanya, dan lain-lain.

2. Selalu transparan

Transparansi kini merupakan sebuah kunci penting di tempat kerja sehingga seorang lulusan anyar harus belajar untuk menerapkan transparansi di awal kariernya.

Transparansi artinya bersifat terbuka. Transparansi berhubungan dengan cara memikirkan orang lain, bekerja sama dan berbagai dalam sebuah lingkungan kerja yang demokratis.

3. Selalu mau bekerja sama

Berkolaborasi artinya bekerja bersama orang lain untuk mencapai suatu tujuan. Jika masing-masing karyawan berkolaborasi dengan karyawan lainnya, semua akan memusatkan perhatian kepada cita-cita bersama sebagai sebuah perusahaan, bukan memusatkan perhatian kepada kontribusi individual masing-masing.

4. Mau mendengar untuk belajar

Kemampuan untuk mendengar bisa menentukan apakah mahasiswa yang baru lulus itu bisa diterima di tempat kerja dan berkembang. Mendengar adalah sebuah keterampilan penting dalam memahami lingkungan, masyarakat, dan semua orang yang ada di sekitar. Ketika kita tidak mendengarkan, kita gagal untuk memahami. Ketidakmampuan untuk mendengar akan membimbing kita ke masalah.

Salah satu komponen penting dari mendengarkan adalah bertanya pertanyaan yang tepat. Seorang pemimpin yang baik akan melemparkan pertanyaan yang tepat. Ingatlah bahwa lebih penting melemparkan pertanyaan yang tepat daripada mendapatkan semua jawaban.

5. Memahami lingkungan kerja yang lintasgenerasi

Kantor pada zaman ini terdiri dari generasi tradisionalis, Baby Boomer, Gen X dan Milenial. Masing-masing orang yang berasal dari generasi yang berbeda-beda ini mempunyai gaya bekerja yang berbeda pula. Tidak ada yang generasi yang benar atau salah, baik atau buruk. Semua orang harus dipahami. Beradaptasilah dengan semua orang yang berasal dari generasi yang berbeda.

https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/keterampilan-yang-wajib-dimiliki-selepas-kuliah