.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }
Minggu, 27 November 2016

Belajar Ikhlas Dari Ibu Penjaga Warung Makan

Kudapati dengan gayanya sehari-hari ia bicara dan menyapa saya yang sedang ingin makan disuguhkan dengan sebuah makanan dan disuruh untuk mencicipi lauk yang menjadi bahan jualan makan pada saat itu , namun setelah dicicipi makanan itu tidak sesuai dengan selera saya... sehingga saya memutuskan untuk memilih sendiri bahan makanan yang menjadi menu pada sore hari itu...



Belum setengah makanan yang saya makan untuk dihabiskan tiba-tiba terdengar suara dari sebuah tv diruang tamu yang kebutulan berada disamping rumah makan. Melalui sebuah siaran tv tersebut terdengar “ Kita semua disurga tidak ada yang tua semua muda” entah mengapa dia terdengar mengusik ditelinga sang ibu pengjaga warung makan tempat saya makan.

Pembicaraan dari kami mulai mengupasnya. Ada hal yang menarik dari apa yang dia ucapkan: ya memang betul katanya sahut sang pemilik warung makan tersebut. Dilanjutkannya pembicaraan tadi: ia karena kita hanya sebuah titik cahaya, cahaya itu adalah ruh yang ada dalam dunia yang dihasilkan dari seorang yang telah meninggalkan dunia ini, sedangkan tubuh yang dikubur hanya akan menjadi tanah karena ia memang berasal dari tanah sedangkan ruh itu bertebaran didunia dalam keadaan tidur. Sedangkan mayat yang dikubur tersebut hanya akan menjadi tanah yang suatu saat berubah fungsi entah akan digusur sehingga menjadi bangunan yang besar atau hal lain yang bermanfaat bagi kehidupan manusia yang selanjutnya, sehentak saya berhenti dari makan saya terus berpikir dan merasa malu terhadap yang ibu katakan barusan. Saya merasa malu dengan apa yang ada dalam pikirannya... saya merasa heran seorang pemilik warung makan bisa berkata seperti layaknya seorang ustat yang sering saya dengar disiaran tv tersebut. Secara tidak langsung saya terhanyut dalam mendengarkan perkataan ibu itu seperti mendengar sebuah lagu Glend fledly yang berjudul “akhir cerita cinta”, ya mungkin perbandingannya konyol tapi itulah saya.

Setelah saya mendengar perkataan ibu tersebut saya mencoba menyahutnya dengan mengatakan apakah berarti orang yang meninggal itu tidak hilang melainkan berubah bentuk menjadi segumpal energi dan energi itu lah yang dimaksud sang ibu... ia mengatakan energi itu tidak akan hilang ia akan ada dan dalam keadaan tertidur hingga hari akhir tiba yaitu dimana dikumpulkannya manusia dipadang mashar dengan berbagai macam amal kebaikan, yang banyak amal kebaikannya ia akan ke sebelah kanan dan yang buruk amal perbuatanannya akan kesebalah kiri. Sesekali saya takjud dengan perkataan ibu tersebut dan tertunduk sebagai bentuk pemahaman saya terhadap apa yang diucapkannya.

Setelah itu ia melanjutkan itu merupakan bagian dari ilmu alhikmah, terus ditanyakan kepada saya apakah kamu pernah mempelajari ilmu tersebut... saya hanya bisa berdiam dengan pertanyaan itu seolah-olah mengerti dengan apa yang diucapkan siibu tadi namun ternyata kebalikannya... ia mengatakan ilmu itu terbagi menjadi beberapa bagian seperti ilmu tauhid, ilmu al hikmah dan lain-lain dan yang paling tinggi kedudukannya yaitu ilmu alhikmah, jika kamu mempelajarinya dan mampu maka kamu akan mencapai derajat yang tinggi, namun kalau tidak kamu akan gila...sontak membuat saya berpikir... apakah segitu bahayanya ilmu tersebut...? “ didunia ini dalam melakukan sesuatu harus berpikir  sesuai agama dan logika berpikir, dalam menerima sebuah pernyataan atau sesuatu dari orang jangan diambil benar semua, kalaw saya sendiri katanya selalu menempatkan kebenaran dari orang hanya 20 sampai 30 % ada yang sampai 50 % tapi itu sangat jarang sekali. Saya langsung tersenyum dan berpikir sejenak,,, wah seorang pemilik warung makan saja yang kerjanya sehari-hari ya boleh dikata cuman belanja, memasak, mengurus sejumlah kucing yang menemani, namun dapat berkata dan berpikir sejernih dan sedetail itu... sedangkan saya yang sudah melanglang buana dalam mencari ilmu boleh dikatakan selalu mempercayai orang hampir 100 %  terhadap apa yang diucapkan orang... ??? ... ia mengatakan dalam menelaah sesuatu harus mempunyai dasar dan harus dipertimbangkan dengan masak-masak dan tidak boleh ditelan mentah-mentah, kita memiliki alquran katanya... yang sebagai dasar dalam melakukan sesuatu semua kembali kepada Alqur'an karena alquran tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang ia hanya berganti kulit dan bentuk saja namun isinya tetap sama. Itulah yang jadi rujukan kita... kita sekarang banyak terpropaganda oleh sebuah perkataan seseorang yang tujuannya hanya ingin namanya diingat didunia ini... berkata sang ibu ... terus ia melanjutkan namun itu hanya segelintir orang saja.  

Kemudian ia melanjutkan: mereka adalah orang yang ingin merubah Alqur'an namun Allah telah menjamin Alqur'an tersebut untuk tetap menjaganya hingga hari kiamat nanti, mereka tidak akan pernah bisa. Sebenarnya agama lain selain islam itu sama katanya karena mereka memiliki Tuhan juga namun memiliki cara yang berbeda dalam menjalaninya maka bersyukurlah karena kita miliki agama Islam yang menjadi penyempurna terhadap agama-agama lain. Namun kebanyakan umat Islam tidak menyadarinya. Ia mengatakan : kita umat Islam seharusnya bersyukur dan pintar menjaga apa yang Tuhan berikan kepada kita lihat saja katanya dibelahan bumi ini yang kebanyakan memiliki sumberdaya alam yang melimpah kebanyak dari negara-negara yang penduduknya beragama islam karena dalam alquran sendiri tuhan telah menyebutkan bahwa orang islam itu akan dijamin oleh Allah rejeki yang banyak namun karena ke egoisannya hal itu menhancurkan mereka, lihat saja katanya negeri ditimur tengah memiliki alam yang melimpah namun mereka sangat kurang dalam hal pendidikan, ia mengatakan seandainya ia disuruh jadi TKW maka ia tidak akan pilih negara timur tengah namun ia memilih negara korea dan cina, karena mereka berawal dari hidup sangat susah sehingga lebih mampu menghargai hidup. Sebenarnya Islam ini besar seperti dalam sejarah yang telah kita ketahui  namun ketika Islam itu besar, manusianya yang menghancurkannya.

Ia mengatakan coba anton memahami kata-kata ini dan ucapkan dengan hati yang lapang: “ Cintai aku lapang dada dan ikhlas hati: sontak membuat mata saya berkaca-kaca. Dalam hati saya bertanya-tanya apakah ibu tadi mengatakan pengalaman atau sebuah jawaban dari apa yang saya pahami, saya terus terdiam dan terus mendengarkan kata ibu ini:” hal itu adalah yang paling susah dalam hidup saya, sampai sekarang saya masih belajar dan terus arti pentingnya kata di atas. Ia melanjutkan hal yang paling berat dalam hidupnya adalah ketika ia kehilangan orang yang paling mencintainya dengan tulus. Ketika itu ia merasa hampa,seperti kehilangan segalanya. Ia hampa namun dari itu ia banyak belajar tentang kata mencintai dengan ikhlas dan lapang dada, beberapa dari kita akan mendapatkan hikmah ketika kita merasa kosong, hampa, dan tak mempunyai apa-apa karena Tuhan hadir pada saat itu.

Tiba-tiba datang seorang pembeli lain yang menandakan obrolan kami mengenai pengalaman berharga seorang ibu tersebut diakhiri.

Dari obrolan ibu di atas memeberikan banyak tambahan ilmu tentang pengalaman dan pengetahuan dalam menjalani hidup. Ia mengajarkan artinya hidup tentang ihklas dan penuh perjuangan. Beberapa dari kita mungkin mendapatkan apa yang belum menjadi titik dimana kita merasa kosong, hampa dan tak memiliki apapun... namun percayalah... itu adalah ruang dimana Tuhan hadir dengan begitu KeMahaan,,, 

  Cintailah Aku dengan Ikhlas dan Lapang dada... wasallam...
   By Anton

0 komentar:

Posting Komentar

Breaking News
Loading...
Quick Message
Press Esc to close
Copyright © 2013 BONTER STATISTIKA All Right Reserved