.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }
Sabtu, 21 November 2020

KETIKA HEWAN LEBIH BERHARGA DARI NYAWA MANUSIA

        Hai sahabat blogger dimanapun anda berada... kali ini saya akan membagikan sedikit cerita saya dari kabupaten Bintuni dalam rangka perjalanan dinas. Perlu dicatatat sebelumnya saya belum pernah ke Kabupaten Bintuni sehingga saya cukup antusias tentang Kabupaten yang berada di Provinsi  Papua Barat ini, yaitu salah satu kabupaten yang berpenghasilan tertinggi diantara kabupaten-kabupaten lain seindonesia ... hal ini dikarena di kabupaten tersebut terdapat salah satu perusahaan LNG terbesar di Asian Tenggara. selain terkenal dengan pendapatan daerahnya kabupaten Bintuni memiliki penghasil hewan laut yang cukup menjanjikan untuk warga yang bermukim dikabupaten ini. diantaranya Udang dan Kepiting. 

      Tentunya masih banyak lagi kelebihan yang dimiliki Kabupaten ini. Namun kali ini ada kisah menarik yang dapat saya ceritakan tentang perjalanan saya ke kabupaten ini dimana kisah itu dimulai ketika saya berangkat pulang dari kabupaten Bintuni pukul 12.00 siang hari dimana untuk berangkat pulang saya menggunakan mobil hilux, namun supir yang akan saya tumpangi setelah menunggu sekitar 3 jam tak kunjung datang ,,, akhirnya saya beralih mencari sendiri dengan berangkat ke terminal umum untuk mencari mobil yang masih menerima penumpang pada saat itu. Setelah tiba di tempat terminal saya menemukan supir yang siap berangkat pada saat itu namun ada beberapa penumpang yang ditunggu walaupun sudah ada penumpang yang akan berangkat dengan posisi sementara yang ada dimobil yaitu saya di depan bersama supir dan dibagian jok tanpa atap belakang hilux 4 orang dan bagian tengah 1 orang dan yang ditunggu supir tersebut 1 orang penumpang lagi untuk langsung berangkat. 

        Pada saat menunggu penumpang tersebut saya berpikir orang yang ditunggu tersebut penumpang penting yang mana ditunggu dan diharapkan kedatangannya untuk melengkapi perjalan supir tersebut, namun setelah menunggu beberapa jam ternyata yang datang 3 ekor ayam yang disimpang ditengah mobil dan yang membawa ayam tersebut adalah teman seorang supir tersebut. Teman supir tersebut berpesan agar ayam yang dititipkan agat menjaganya dengan baik. Dengan keadaan tersebut saya mencoba berpikir positif bahwa ayam tersebut hanya disimpan sementara sambil menunggu yang memiliki untuk datang dan berangkat bersama. Setelah beberapa waktu dalam perjalanan saya terus berpikir ditengah kondisi yang mulai menghadapi malam dimana guntur tanda hujan mau menerjang bumi dan ditengah kondisi jalan yang tidak begitu mulus, saya melihat kembali kearah ayam yang duduk diposisi terlindung dibagian tengah duduk bersama penumpang lain... sementara ada 4 penumpang yang duduk dibagian jog belakang yang sama sekali tidak memiliki atap untuk berteduh dari debu maupun hujan yang akan turun ditambah lagi supir yang mengendarai begitu cepatnya tampa mengenal kondisi jalan yang kurang mendukung... alasan supir tersebut dikarenakan pemiliki ayam tersebut telah membayar uang sewa sesuai dengan harga yang ada dengan penumpang disebelahnya  dan juga ayam tersebut merupakan ayam yang memiliki harga mahal dipasaran. Dan disini logika saya tidak berjalan sebagai mana mestinya dan hati saya memberontak. 

     Apa kabar dunia.... apakah kemanusian bagitu mudahnya dinilai rendah hanya karena ekonomi. Seorang manusia dianggap benar hanya bisa ketika kita menilai seseorang sama dimata hukum dan keadilan berlaku namun jika kita memandang hanya dari segi ekonomi atau pangkat dan jabatan. dimana letak kemanusiaan itu sendiri. pantaskah disejajarkan antara manusia dan hewan. 

      Di dalam Al Qur'an (Kitab Suci Umat Islam) pun telah dijelaskan bahwa manusia memiliki kedudukan yang tinggi dibanding makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya dan disisi lain kita dituntut untuk berlaku adil dimanapun kita berada, dan saya pun pernah mendengar sebaik-baik manusia adalah yang dapat bermanfaat bagi yang lain, mungkin nilai ini yang semakin berkurang atau tidak dipahami bagi kita... semoga artikel ini dapat bermanfaat .... terima kasih...

0 komentar:

Posting Komentar

Breaking News
Loading...
Quick Message
Press Esc to close
Copyright © 2013 BONTER STATISTIKA All Right Reserved