.do-not-copy { -webkit-user-select:none; -khtml-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; user-select:none; }
Minggu, 03 November 2019

Assallamu'alaikum Ukhti


Assallamu'alaikum sahabat...
kali ini saya ingin menambahkan cerita tentang hidup dalam pengabdian cinta dan keluarga.  Ia hidup dalam bertetangga kemunculannya bukan perkara baru bagi saya, banyak kisah yang kudengar tentang dia, kadang baik kadang buruk, dan kini saya masuk dalam ceritanya yang entah diartikan cerita baik atau buruk entahlah, tapi saya ingin menerima itu sebagai jalan dalam berkisah dan semua ada hikmahnya.
      Ceritanya sedikit aneh memang menyukai dan disukai itu adalah impian kebanyakan orang. Tapi kadang kita saja yang tidak mengerti. Mengenal seseorang dengan baik dengan tidak mengesampingkan kekurang dan kelebihannya ada hal yang paling objektif dalam menjalin hubungan bukan cuman berteman atau namanya pacaran dikalangan anak muda, namun lebih dari pada itu bagaimana kita menempatkan diri sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Belajar adalah proses alamiah dalam hidup sehingga setiap manusia dituntut untuk terus belajar agar dikatakan sebagai manusia, tanpa mengenal waktu. Begitu juga dengan mengenalnya, namun banyak hal yang saya petik hikmahnya terutama ketika menghadapi pertentangan antara keinginan keluarga dan rasa yang saya miliki. Kebahagiaan tidak bisa tercipta tanpa adanya keterkaitan antara keduanya. Berbaik sangka sama Tuhan adalah jalanku dalam menjalaninya hingga saya sampai pada proses ini.

Jujur dengan tanpa komunikasinya setelah  beberapa bulan terakhir ini semakin membuat saya belajar apa artinya rindu dan waktu tentangnya. Tidak ada sebuah kenikmatan yang hakiki didunia ini namun jika menemukan rindu yang terjawab disaat waktu yang tepat adalah suatu kenikmantan yang takkan tergantikan bagi saya. Berkelana dengan pengerbonan keduanya merupakan hal terbesar yang pernah saya korbankan. Ada iri dan dengki serta ego mewarnai keduanya.

Banyak tujuan yang kita ingin capai tapi belum bisa atau mampu kita satukan. Lelahnya menenangkan diri ditengah hiruk pikuknya kegiatan sehari-hari, ditengah tuntutan lingkungan membuat kita semakin dewasa apa artinya hidup.

Saya hanya ingin berpesan:

Hiduplah sesuai apa yang diinginkan. Capailah sesuatu yang patut untuk dicapai, Tapi janganlah lupa hidup hanyalah ibadah… Hidup jika fokus kedunia maka kita akan terbawa arus. Temukan prinsip yang membuat kamu tenang dan nyaman dan buat dia berdiri baik ditengah keterpurukan ataupun ditengah puncak kejayaan. Kamu ada kamu yang mempunyai nilai dan berharga dimata Tuhan. Ciptakan peran yang membuatmu ada sehingga hidup dapat berarti minimal dalam keluarga.

Dan jika dalam perjalanan ada kesalahan maka tertawalah karena dunia hanyalah tempat untuk bersenda gurau. salam....

0 komentar:

Posting Komentar

Breaking News
Loading...
Quick Message
Press Esc to close
Copyright © 2013 BONTER STATISTIKA All Right Reserved